EduOpini

Revolusi Industri 4.0 (AI): Ketika Dunia Tak Lagi Membutuhkan Manusia

×

Revolusi Industri 4.0 (AI): Ketika Dunia Tak Lagi Membutuhkan Manusia

Sebarkan artikel ini

Junia Ega Lestari | Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung 

 

Revolusi Industri 4.0 menciptakan paradoks yang mencerminkan kontradiksi antara kemajuan teknologi, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia. Perkembangan Industri 4.0 telah membawa disrupsi yang luar biasa di berbagai sektor, termasuk manajemen sumber daya manusia.

Dalam beberapa dekade terakhir, revolusi digital telah mengubah cara perusahaan merekrut, mengelola, dan mengembangkan sumber daya manusianya, sehingga semakin bergantung untuk mengoptimalkan kinerja organisasi. Perkembangan teknologi digital telah menjadi katalisator utama perubahan ini, mengubah hampir setiap aspek operasi perusahaan, bahkan menggantikan peran manusia dalam pengambilan keputusan strategis.

Namun, di balik efisiensi yang ditawarkan, muncul pertanyaan besar: Apakah kita sedang menuju zaman di mana manusia tidak lagi dibutuhkan dalam dunia kerja?

Revolusi Industri 4.0 adalah era di mana teknologi digital, otomatisasi, dan AI semakin terintegrasi dalam proses industri dan bisnis. Konsep ini mencakup penggunaan Internet of Things (IoT), big data, machine learning, dan sistem siber-fisik yang memungkinkan mesin, dan manusia berinteraksi dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut laporan World Economic Forum (WEF) tahun 2020, sekitar 85 juta pekerjaan diperkirakan akan tergantikan oleh mesin dan AI pada tahun 2025. Namun, revolusi ini juga diperkirakan menciptakan 97 juta pekerjaan baru dalam bidang teknologi dan digitalisasi. Perubahan ini menuntut tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan digital dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

Laporan dari McKinsey Global Institute (2021) juga menunjukkan bahwa hingga 30% dari total pekerjaan di dunia dapat diotomatisasi pada tahun 2030. Industri manufaktur, perbankan, dan layanan pelanggan menjadi sektor yang paling terdampak oleh otomatisasi berbasis AI. Hal ini mengakibatkan perubahan besar dalam proses manajemen SDM di suatu industri.

Transformasi digital dalam SDM mencakup dalam penggunaan AI, big data, cloud computing, dan otomatisasi di berbagai aspek pengelolaan tenaga kerja. Hal ini melibatkan penggunaan alat, dan sistem digital untuk mengoptimalkan proses bisnis, komunikasi, kolaborasi, dan pengambilan keputusan. Manajemen di era digital juga melibatkan penggunaan data dan analisis untuk menginformasikan keputusan strategis dan operasional

(Rohida, Leni 2018). Berdasarkan jurnal yang ditulis Bo Gao yang berjudul “Digital Human Resources Optimization Allocation Model and Algorithm of Artificial Intelligence Technology” menunjukkan bagaimana AI telah digunakan untuk mengoptimalkan alokasi tenaga kerja di perusahaan. Model ini memungkinkan perusahaan meningkatkan pemanfaatan sumber daya hingga 79,2%, jauh lebih efisien dibandingkan metode tradisional yang hanya mencapai 72,3%.

Dengan AI, perusahaan dapat menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja secara lebih akurat berdasarkan faktor usia, pengalaman, dan latar belakang pendidikan. Dalam konteks ini, AI tidak hanya menggantikan pekerjaan yang bersifat repetitif, tetapi juga berperan dalam pengambilan keputusan strategis. Algoritma berbasis jaringan saraf (SOM-Self-Organizing Map) dapat memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan menyusun skema optimalisasi yang lebih efisien dibandingkan manusia.

Selain mengoptimalkan alokasi tenaga kerja di perusahaan, peran AI mengarah pada restrukturisasi organisasi yang lebih datar dan fleksibel. Ini berarti bahwa jumlah hierarki dalam perusahaan semakin berkurang, sehingga banyak posisi manajerial yang mulai kehilangan relevansinya. Dengan semakin tingginya tuntutan keterampilan digital, banyak pekerja yang tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi akhirnya tergeser dari pasar kerja.

Tidak hanya itu, AI juga memungkinkan integrasi lintas departemen yang lebih efisien. Dalam sistem manajemen SDM tradisional, perusahaan sering mengalami hambatan dalam koordinasi antarbagian. Dengan adanya AI, perusahaan dapat menghilangkan hambatan ini dengan menggunakan sistem otomatisasi yang mengelola tugas administratif secara lebih efektif. Hasil penelitian ini semakin memperjelas bahwa peran manusia dalam dunia kerja mengalami transformasi secara signifikan.

Revolusi digital telah mengubah cara perusahaan mengelola sumber daya manusia dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI). AI memainkan peran penting dalam berbagai komponen manajemen SDM, yang di antaranya:

1. Rekrutmen dan Seleksi Karyawan

AI membantu dalam menyaring, dan menyeleksi kandidat secara lebih efisien dengan menggunakan algoritma berbasis machine learning. Sistem ini dapat menganalisis ribuan CV dalam waktu singkat, mencocokkan keterampilan kandidat dengan kebutuhan perusahaan, serta mengurangi bias dalam proses seleksi. Chatbot berbasis AI juga digunakan untuk melakukan wawancara awal, dan menjawab pertanyaan kandidat secara otomatis.

2. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Dengan teknologi learning management system (LMS) berbasis AI, perusahaan dapat memberikan pelatihan yang lebih personal, dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. AI dapat menganalisis pola belajar karyawan, dan merekomendasikan modul pelatihan yang paling relevan. Selain itu, penggunaan virtual reality (VR), dan augmented reality (AR) dalam pelatihan semakin meningkat, memungkinkan simulasi situasi kerja yang lebih realistis.

3. Manajemen Kinerja dan Evaluasi Karyawan

AI memungkinkan sistem evaluasi kinerja berbasis data yang lebih transparan, dan akurat. Dengan analisis big data, perusahaan dapat mengidentifikasi tren produktivitas karyawan, memberikan umpan balik berbasis data, serta memprediksi kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan performa kerja. AI juga memungkinkan analisis sentimen dalam komunikasi internal guna memahami tingkat kepuasan, dan motivasi karyawan.

4. Pengelolaan Kompensasi

Sistem berbasis AI dapat mengotomatisasi perhitungan gaji, tunjangan, dan insentif berdasarkan data kinerja, dan kebijakan perusahaan. AI juga dapat membantu dalam merancang skema kompensasi yang lebih kompetitif dengan menganalisis tren pasar, dan benchmarking terhadap perusahaan lain.

5. Manajemen Kesejahteraan dan Keterlibatan Karyawan

AI digunakan untuk meningkatkan keterlibatan, dan kesejahteraan karyawan dengan menganalisis pola kerja, dan tingkat stres karyawan melalui data aktivitas, dan umpan balik survei. AI juga dapat mengidentifikasi potensi burnout, dan menyarankan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan mental, dan fisik karyawan.

6. Perencanaan Suksesi dan Pengelolaan Talent

AI memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi karyawan dengan potensi tinggi, dan merancang jalur karier yang sesuai. Dengan analisis data, AI dapat membantu dalam perencanaan suksesi dengan memprediksi kebutuhan tenaga kerja, dan mencocokkan kandidat internal yang paling cocok untuk posisi kepemimpinan di masa depan.

7. Automasi Administrasi SDM

Berbagai tugas administratif dalam SDM, seperti pengelolaan cuti, absensi, serta pengarsipan dokumen karyawan, dapat diotomatisasi menggunakan AI.

Era digital telah mengubah paradigma dalam proses manajemen SDM di suatu industri. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya AI membawa manfaat yang luar biasa dalam meningkatkan efisiensi, dan efektivitas industri. Namun, implikasinya terhadap tenaga kerja manusia harus menjadi perhatian utama.

Revolusi industri 4.0, terutama AI bukan sekadar tentang optimalisasi, tetapi juga tentang bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan perubahan ini.

Apakah dunia benar-benar tidak lagi membutuhkan manusia?

Jawabannya mungkin bukan tentang hilangnya manusia dari dunia kerja, tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk peran yang lebih strategis, dan berorientasi pada inovasi. Dengan pendekatan yang tepat, manusia masih bisa menjadi bagian dari ekosistem bisnis yang semakin canggih, meskipun dalam kapasitas yang berbeda dari sebelumnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *