SEDULANG, TOKYO — Doa, bunga, dan bendera terbungkus pita hitam menjadi pemandangan duka yang dirasakan publik Jepang saat mengantarkan Shinzo Abe ke peristirahatan terakhirnya, Selasa (12/7/2022).
Kerumunan memadati trotoar yang dipenuhi polisi saat mobil jenazah yang membawa Abe, yang meninggal pada usia 67 tahun. Iring-iringan berangkat dari kuil pusat Tokyo dengan prosesi melintasi kota.
Dengan hampir selusin helikopter berputar-putar di atas kepala, orang-orang membungkuk dalam-dalam, tangan mereka tergenggam dalam doa, saat mobil jenazah lewat dalam prosesi yang disiarkan langsung oleh penyiar NHK.
“Terima kasih banyak atas pekerjaan Anda untuk negara kami,” teriak seorang pria berulang kali, seperti dilansir Reuters.
Prosesi pemakaman melewati jantung politik ibukota Nagatacho, di mana ratusan orang berbaris di depan gedung parlemen, tempat di mana Abe untuk pertama kalinya masuk sebagai anggota parlemen muda pada tahun 1993.
Perdana Menteri Fumio Kishida, dan sekelompok menteri kabinet menunggu dengan tenang di depan kantor tempat Abe.
Shinzo Abe merupakan seorang tokoh polarisasi yang mendominasi politik Negeri Matahari Terbit sebagai perdana menteri terlama di negara itu, sebelum ditembak mati pada rapat umum kampanye pekan lalu.
Pembunuhannya oleh seorang pria pengangguran yang memegang senjata rakitan pada hari Jumat lalu mengejutkan banyak pihak. Bahkan, kabar tersebut dengan cepat menjadi berita internasional.
Shinzo Abe menjadi perdana menteri termuda Jepang ketika dia pertama kali menjabat, memimpin negara itu selama dua masa, terlama dari 2012 hingga 2020, sebelum dia mengundurkan diri karena masalah kesehatan. (Eds)