PANGKALPINANG, SEDULANG — Penataan kembali dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang. Setelah sebelumnya dilakukan penataan di Pasar Pagi yang kini mulai tampak rapi, hari ini giliran area Pasar Ratu Tunggal, khususnya di seputaran jembatan nanas yang biasanya digunakan pedagang berjualan, mulai ditata, Minggu (5/10/2024).
Kurang dari tiga jam saja, tim yang diterjunkan yakni dari Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, mengubah wajah sepanjang jalan yang sebelumnya semrawut, kini terlihat bersih, rapi, sekaligus ramah bagi pengguna jalan.
Penataan ini disebutkan Kepala UPTD Pasar Firmansyah seizin Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, seperti dikutip dari serumpunsebalai.com, merupakan tindak lanjut dari kebijakan Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, setelah beberapa waktu lalu melakukan peninjauan ke lokasi.
“Hari ini benar kita laksanakan penataan pasar, sesuai kebijakan dan program Pak Pj Walikota Pangkalpinang,” ujar Firmansyah.
Penataan Berjalan Lancar Tanpa Intrik
Penataan pasar juga berlangsung dengan lancar. Hal ini menurut Firmansyah, karena terjalinnya komunikasi yang baik antara Pj Wali Kota Pangkalpinang Budi Utama dengan para pedagang saat berdialog. Saat itu, langsung disampaikan kepada pedagang untuk memindahkan lokasi berjualan di tempat yang sudah ditentukan.
“Alhamdulillah para pedagang bersedia untuk dipindahkan mereka ke Pasar Ratu Tunggal (Blok Kranas/TPI Lama),” kata Firmansyah.
Sebelum diambilnya kebijakan itu pula, UPTD Pasar sudah memberikan sosialisasi ke para pedagang satu minggu sebelum melaksanakan penataan hari ini. Alasan yang diberikan kepada pedagang, selain agar tampak rapi, juga agar memberikan kenyamanan bagi pengendara dalam berlalu-lintas, dan tidak menimbulkan kemacetan.
“Para pedagang menyetujui dengan penataan pasar, dan mereka masih bisa tetap berjualan, tidak kita larang sama sekali. Akan tetapi harus bergeser masuk ke dalam Pasar Ratu Tunggal (Blok Kranas/TPI Lama),” ungkap Firmansyah.
Pedagang Terima Pembongkaran dan Relokasi
Masih dikutip dari serumpunsebalai.com, selama penataan, tidak terlihat adanya penentangan. Bahkan, pedagang menyatakan persetujuan atas pembongkaran tersebut. Hal ini diakui salah satu pedagang, yaitu Ajan. Ia mengakui adanya sosialisasi, sekaligus setuju dengan pemindahan lokasi berjualan.
“Kami setuju digeser, tapi kami minta agar jalan akses ke Pasar Ratu Tunggal lebih terbuka, kalau dilihat dari luar itu tampak pasar sedikit lebih tertutup,” ungkapnya.
Masukan juga diberikan pedagang kepada Pemkot Pangkalpinang perihal tempat yang mereka tinggalkan. Mereka berharap, pasca pembongkaran tidak lantas dibiarkan, tetapi jembatan nanas juga dilakukan pemugaran agar tampak lebih menarik.
“Tempat yang sebelumnya kami jualan itu kalau bisa di cat jembatan itu, biar dilihat rapi dan bagus. Terus, di Pasar Ratu Tunggal kalau bisa lebih banyak disediakan tong sampah untuk menjaga kebersihan agar penataan yang dilakukan benar-benar terlaksana,” pungkasnya. (Rz)