Berita

Mencintai Haji Sukirman adalah Mencintai Bangka Barat

×

Mencintai Haji Sukirman adalah Mencintai Bangka Barat

Sebarkan artikel ini

PEMILIHAN Kepala Daerah Bangka Barat 2024 tinggal menghitung hari. Ibarat permainan sepak bola, saat ini adalah injury time yang sangat menentukan detik demi detiknya. Semua pendukung yang timnya unggul (baca; Survei) di awal babak, kemudian bertahan sampai di menit-menit akhir pertandingan, berharap bisa mengunci kemenangan dengan yakin dan pasti.

Tapi, bagi pendukung yang kesebelasanya masih tertinggal jauh berharap ada Dewi Fortuna (baca; Tsunami politik), sehingga memiliki kesempatan untuk mencetak goal, dan merubah skor (baca; Presentase) membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan.

Dalam pertandingan sepak bola, sama halnya dengan kontestasi politik. Wasit dan perangkatnya sangat menentukan arah pertandingan. Jangan sampai lalai, sehingga membuat pertandingan terindikasi curang dan ternodai dengan hal-hal yang merugikan dan transaksional. Sehingga, kita para penonton akan kecewa, karena kesebelasan yang kita dukung kalah dalam pertandingan dengan cara cara yang kotor.

Namun, apapun hasilnya nanti, kita akan mendapati pemain terbaik dalam setiap pertandingan, biasanya pemain ini adalah sosok yang menentukan dalam setiap pertandingan dengan track record-nya, kepiawaian dalam ‘bermain’, dan tingkat kepuasaan masyarakat atas kepribadian, dan kinerjanya di atas lapangan.

Dan kalau kita lihat sejauh ini, dalam konteks Pilkada Bangka Barat, Haji Sukirman-lah yang menjadi “Man of the match”, karena kehadirannya di lapangan sangat menentukan arah pertandingan sejauh ini.

Sebelum laga dimulai, pendukung sudah yakin pertandingan ini akan dimenangkan oleh kesebelasan yang diperkuat oleh Haji Sukirman, siapapun lawannya, karena beliau ibarat Ronaldo yang angka elektabilitasnya tinggi dan masih disukai oleh para penonton yang berjumlah 100 ribuan orang.

Lalu kita bertanya, kenapa sosok haji sukirman sangat dominan dalam pertandingan ini, karena beliau hidup bersama para penonton (baca; rakyat), ibarat Ngolo Kante. Haji Sukirman sangat sederhana dalam kesehariannya. Pak Haji hidup dari bawah, anak kampung yang berpikiran besar dan maju. Membawa cita-cita untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Beliau sangat dicintai oleh pendukungnya, walaupun ada kekurangan dalam setiap kepemimpinan 5 tahun ini. Tapi, rasa cinta tidak bisa dihilangkan begitu saja karena sudah terbangun sejak lama. Apalagi dengan framing media yang sering menjerumuskan rekam jejaknya, tapi tidak akan menggoyahkan rasa cinta rakyatnya, makanya muncul istilah mencintai Bangka Barat sama halnya mencintai Haji Sukirman.

Kini Saatnya, Kite Menentukan Pilihan Terbaik untuk Bangka Barat yaitu Haji Sukirman

Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap “rising star” Mansah dan “supersub” Markus, mereka berdua adalah para pemimpin Bangka Barat di masa depan.

Masa kini, adalah Waktunya Haji Sukirman untuk menyelesaikan tugasnya dengan paripurna dan tuntas.

Mari kita realisasikan slogan “Sejiran Setason” dalam Pilkada kali ini, Kita berharap pertandingan ini bisa berakhir dengan baik, berjabat tangan, saling berpelukan, karena kita adalah SEPERADIK.

(Anak Mariayu 21)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *