PANGKALPINANG, SEDULANG – Saparudin atau Prof. Udin dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bak dua insan yang berjodoh. Keduanya punya satu kesamaan prinsip yang mendasar bagi kepentingan khalayak umum.
Konsisten dalam pergerakan. Sebagai individu, Prof. Udin sudah meninggalkan banyak jejak dalam berbagai aksi sosial kemasyarakatan, pendidikan, hingga
perpolitikan, bahwa ia konsisten dalam memperjuangkan kemajuan bagi tanah kelahirannya, Pangkalpinang.
PDIP adalah wadah yang tepat bagi Prof. Udin untuk dapat mengekspresikan gerakannya, dan memperjuangkan apa yang diinginkan. Maka, ia tak pernah ragu memilih PDIP sebagai tempatnya berkarir politikn, dan bahkan tak ragu menjadikan PDIP sebagai rumah kedua dalam hidupnya. Hatinya kini telah menetap di PDIP.
“Memilih masuk partai bagi saya tentu harus melalui suatu pemikiran terkait ideologi dan sejarah partai. Praktis dilihat dari konsistensi dalam pergerakan partai selama ini. ini lah yang mendasari saya masuk sebagai kader PDIP,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Menatap Pemilihan Wali Kota Pangkalpinang 2024 ini, Prof. Udin juga optimis PDIP akan memilih bakal calon yang sesuai dengan kriteria perjuangan yang kini telah ia buktikan. Untuk itu, tiket menuju Pilkada Serentak 2024 pada November mendatang, ia harapkan akan menjadi miliknya.
“Jadi artinya bahwa partai menjadi filter apakah seorang kader fit and proper untuk dicalonkan, kemudian barulah masyarakat memilih,” ungkapnya.
Ketua DPD PDIP Bangka Belitung Didit Srigusjaya pun memberikan respons positif atas pilihan Prof. Udin, dan keteguhan sang Profesor bidang Informatika itu untuk bergerak dalam perjuangan bersama PDIP.
“Saya ini siapapun mau masuk berbahagia, selagi warga Indonesia memang memiliki hak. Tinggal orang itu mau atau tidak, jadi siapapun silahkan, bagi kami inilah PDI Perjuangan,” pungkasnya. (Rz)