Advertorial

Bekerja untuk Masyarakat Adalah Mandat!

×

Bekerja untuk Masyarakat Adalah Mandat!

Sebarkan artikel ini
CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 70?

“Tanda jabatan yang menempel di dada adalah pengingat bagi saya, dan bahwa ini adalah mandat, sekaligus tanda abdi saya bekerja untuk masyarakat” –

KALIMAT bermakna ini kerap ia sampaikan di muka umum, dan dalam setiap momen. Mandat itu pula, kini menjadikannya sebagai pemangku utama (sementara) di Gedung Tudung Saji Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, sebagai Penjabat Wali Kota.

Tidak pernah terbersit sebelumnya, baik dalam pikiran, maupun hasrat membubung jika Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, pada 31 Juli 2024 menjadi saksi bisu. Di ruang khidmat itu, Budi Utama mengucap kata sumpah jabatan, sebuah janji yang harus ditepati, sebuah abdi yang harus dijalani.

“Selepas sumpah jabatan saya menyadari, ada ratusan ribu tangan masyarakat Kota Pangkalpinang menyematkan harapan mereka di pundak saya untuk kota ini, membangun kembali marwah Ibu Kota ini,” ujar Budi Utama.

Sejak hari itu, Budi mengumpulkan puting-puting kecil perencanaan, dipadukan dengan program nasional, yang kemudian dikemas dalam suatu kebijakan besar untuk kembali membawa ke mana seharusnya kota impian ini berada. Kota Pangkal Kemenangan!

5 Agenda Prioritas

Jajaran ia kumpulkan dalam suatu forum. Menjabarkan prioritas kerjanya dalam kurun waktu yang diberikan. Sebuah program kolaborasi antara target nasional, dan tujuan bagi daerah, yang kemudian ia beri nama “5 Agenda Prioritas Budi Utama”. Kelima itu diantaranya penanganan inflasi, pengentasan kemiskinan ekstrem, merdeka stunting, gerbang PAD, dan melanjutkan program penyelenggaraan pemerintah.

“Satu per satu dari program ini saya bedah, saya diskusikan bersama pihak-pihak terkait, dan saya jalankan bersama mereka, baik itu perangkat daerah, mitra, dan juga masyarakat yang memiliki kesamaan semangat,” ujarnya.

Lima bulan sudah jabatannya sebagai Penjabat Wali Kota dijalani. Dari lima program itu sudah nampak bagaimana kinerja Budi Utama dalam data. Pada Agustus 2024, ia langsung turun ke lapangan untuk mengetahui kategori “miskin ekstrem” sesuai dengan Peraturan Wali Kota Pangkalpinang Nomor 19 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pendataan dan Kriteria Kemiskinan Ekstrem.

Hasilnya? Kemiskinan di Pangkalpinang 4,04 persen, atau turun 0,23 persen dibandingkan tahun lalu (Data per November 2024). Sedangkan kemiskinan ekstrem, tuntas. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan penghargaan kepada Pj Wali Kota Pangkalpinang atas keberhasilan menekan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen di wilayah Pangkalpinang.

“Penghargaan terbaik ini bukan hanya kerja saya, melainkan kekompakan kita bersama dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Data dari Bapperida sudah menunjukkan hasil kerja lebih dari satu tahun ini, sehingga target nol kemiskinan ekstrem bisa dicapai. Kami tidak akan berhenti sampai di sini, tapi terus berkomitmen menjaga capaian ini,” ungkapnya.

Kebijakan lain terus digenjot alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini. Orang Tua Asuh yang menjadi program menyukseskan stunting dicanangkan, pembagian asupan gizi bagi anak, dan ibu hamil digeber berkolaborasi bersama TP PKK Kota.

Pun dengan peningkatan uang daerah terus dicari celah oleh sang Pj Wali Kota. Selain itu inflasi dilakukan penanganannya melalui serangkaian kebijakan dan tindakan yang terintegrasi dengan berbagai stakeholder, untuk mengendalikan kenaikan harga barang, dan jasa secara umum, dan berkelanjutan.

Ditanamkan Nilai-Nilai Moral

Sudah sejauh ini, di usianya ke-41 ia meniti karir sebagai seorang abdi negara, dan jabatan (Pj Wali Kota) yang diemban merupakan titik tertinggi hingga hari ini. Ada orang-orang yang sudah berjasa atas seragam yang ia kenakan, atas jenjang karir yang sudah ditorehkan.

“Orang tua adalah dua orang yang paling berjasa atas karir saya. Ada asuh, asih, doa, dan perjuangan dari setiap lisan dan keringat hingga sekarang saya menjadi ‘orang’. Kemudian ada istri, orang yang menyeka peluh, dan tempat di mana saya berbagi keluh. Terakhir, ada mereka-anak-anak kami yang sudah mengirimkan doa-doa kecil di setiap langkah kerja saya,” ujar Budi.

Budi Utama, memanglah sosok anak, sekaligus suami dan ayah bagi keluarga. Kini, bertambah sudah tanggung jawabnya, tak lagi sekadar pemimpin keluarga, tetapi pemimpin bagi masyarakat kota. Ia menyadari itu, dan mengaku menanamkan nilai-nilai moral yang diajarkan padanya, saat ia bertugas.

“Kami diajarkan dengan kentalnya nilai-nilai moral. Tanggung jawab adalah hal utama, dan ikhlas kemudian. Pesan ini juga kembali diingatkan kedua orang tua saya ketika tahu saya harus mengemban amanah ini,” ujarnya.

“Pangkalpinang Sudah Kembali”

Waktu yang membawa Budi Utama menjadi Pj Wali Kota Pangkalpinang. Waktu diberikan kepadanya menunjukkan kinerja, dan waktu pula lah yang akan tiba membawanya pada suatu penilaian. Masyarakat menjadi satu unsur yang ‘berhak’ memberikan ponten atas kinerjanya dalam 5 bulan, atau bahkan untuk bulan-bulan selanjutnya.

Beragam kebijakan sudah dijalankan. Birokrasi diperkuat dengan tujuan bersama, pun masyarakat dilayani dengan cakap. Suara-suara mereka, baik di suatu forum, bahkan dunia maya ditanggapi tanpa jarak. Budi Utama menunjukkan bagaimana sesungguhnya seorang ‘pelayan’ bekerja, mengembalikan nilai-nilai keluhuran sang Ibu Kota.

“Dengan keterbatasan kewenangan beliau sebagai Pj Wali Kota, hal mendasar yang beliau lakukan adalah mengembalikan marwah Pangkalpinang. Kota Pangkalpinang pulih sebagai masyarakat perkotaan yang berbudaya, dan menghargai filosofis, serta historis Kota Pangkalpinang,” ujar Akhmad Elvian -budayawan Bangka Belitung. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *